2 Ribu Alumni ITB Desak Din Syamsuddin Dicoret dari Majelis Wali Amanat

Eramuslim.com – Sebanyak dua ribu alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme (GAR) mendesak Prof.Dr. M. Din Syamsuddin dicoret sebagai Anggota MWA ITB.

Surat terbuka itu diteken 2.065 alumni ITB lintas angkatan dan jurusan pada Selasa (25/8/2020), yang ditujukan untuk Ketua MWA ITB.

Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas sejumlah tokoh dan aktivis seperti Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Syahganda Nainggolan, dan M Jumhur Hidayat, mengajak masyarakat untuk menghadiri acara deklarasi yang akan digelar pada Selasa, 18 Agustus 2020 di Lapangan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.

Permintaan GAR ini merupakan bentuk penegasan lebih lanjut dari permintaan serupa yang telah disampaikan sebelumnya, melalui Surat GAR tertanggal 25 Juni 2020 serta melalui Siaran Pers GAR pada 16 Juli 2020 lalu.

Dalam surat terbuka tersebut ada sepuluh poin yang disampaikan berkaitan dengan permintaan penegasan Ketua MWA ITB.

Beberapa poin membahas persoalan keterlibatan Prof Din sebagai pimpinan kelompok Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Mereka menganggap hal tersebut adalah perwujudan dari sikap yang selalu menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maupun Pemerintah Republik Indonesia yang sah.

“Sedikit banyak ada pengaruhnnya mbak. Deklarasi KAMI hanya semakin menguatkan alasan kami untuk minta supaya pak Din diberhentikan dari MWA. Karena semakin terbukti bahwa sikapnya yang menentang pemerintahan NKRI,” kata Juru Bicara GAR Alumni ITB Shinta Madesari saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (26/8/2020).

Shinta mengatakan, Ketua MWA pernah menyatakan bahwa Prof Din sudah mengundurkan diri.

Namun ternyata, Prof Din masih diikutsertakan dalam kegiatan MWA ITB seperti dalam kegiatan peringatan 100 tahun ITB pada 3 Juli 2020 lalu.

“Ketua MWA harus memberikan klarifikasi resmi mengenai hal ini. Jangan hanya bicara bahwa pak Din mengundurkan diri, tetapi kenyataannya beliau masih dipertahankan di MWA ITB. Pengunduran dirinya tidak pernah dibahas secara tegas di MWA dan tidak pernah ada penjelasan secara resmi status pak Din di MWA,” jelasnya.

Menurutnya ribuan alumni ITB yang menandatangani surat terbuka tersebut, keberatan keberadaan Din Syamsuddin di MWA ITB.

“Apalagi pak Din beberapa waktu lalu mendeklarasikan KAMI yang jelas-jelas menentang pemerintah,” ujarnya.

Alumni ITB menyayangkan tindakan Din tersebut.

“Padahal pak Din juga seorang PNS Aktif. Buat kami GAR ITB, tindakan beliau sangat bertentangan dengan nilai-nilai ITB. Sehingga pak Din tidak pantas menjadi anggota MWA ITB,” tambahnya.