Eramuslim.com – Belasan warga Kampung Baru, Kawasan Pelabuhan dan Pelelangan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, mendatangi Balai kota. Mereka ingin memprotes soal rencana penertiban permukiman yang disebut bakal dilakukan 2 minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota Eni rochayati menilai rencana penggusuran sebelum lebaran sangat memberatkan warga. Karena, menurutnya, banyak warga yang mengumpulkan uang untuk menyambut lebaran atau pulang kampung.
“2 Minggu sebelum lebaran, gila enggak sih. Sementara mereka mengumpulkan uang untuk pulang kampung, untuk lebaran,” Kata Eni di Balai kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (9/6).
Namun, Eni tidak menampik bahwa warga yang akan menjadi target gusuran membangun bangunan di atas laut. Apalagi, beberapa hari terakhir kawasan itu terendam banjir karena air rob pasang.
Eni mewakili warga menegaskan hal itu bukan serta merta jadi alasan Pemprov DKI untuk langsung melakukan penggusuran apalagi sosialisasi hingga saat ini belum dilakukan.
“Memang di atas laut mereka, alasannya untuk tanggul. Ya memang mereka 2 hari kena banjir rob ya, tapi kan bukan berarti ketika kena banjir rob langsung digusur begitu, jangan dong,” tegas Eni.
Sesungguhnya, lanjut Eni, warga Kampung Baru bersedia untuk direlokasi. Asalkan, warga mendapat ganti rugi yang setimpal dan dekat dengan tempat mereka mencari nafkah. Mengingat rata-rata masyarakat yang tinggal hanya bekerja di pelelangan ikan dan penghasilan terbilang pas-pasan.
“Orang miskin gampang kok diatur, mereka cuma minta solusi kok. Enggak minta apa-apa ya kan? Mereka cuma minta relokasi, mereka terima kok rusun, asal dekat dengan tempat kerja mereka,” pungkasnya.(ts/mdk)