Eramuslim.com – Sebanyak 14 lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pemangku kepentingan untuk menunda Pilkada serentak 2020.
Jajaran LSM itu adalah Indonesia Corruption Watch (ICW), KawalCOVID19, Kemitraan, KOPEL Indonesia, Koalisi Perempuan Indonesia, LaporCovid-19, Migrant Care, NETFID, NETGRIT, Perkumpulan Warga Muda, Perludem, PSHK, PUSaKO, dan TI-I.
“Kami mendesak agar Pilkada 2020 ditunda, sampai situasi pandemi lebih terkendali, dengan pemetaan yang jauh lebih detail dengan koordinasi dengan BNPB yang bertanggung jawab atas penanganan Covid-19,” kata Wahidah Suaib, perwakilan Kemitraan, dalam jumpa pers daring, Selasa (22/9).
Mereka juga mengecam keputusan pemerintah, DPR, dan penyelenggara pemilu memutuskan Pilkada 2020 tetap berjalan 9 Desember. Para elite dinilai menutup mata dan telinga terhadap suara masyarakat yang menginginkan penundaan pilkada.
Para pemangku kepentingan juga dinilai tak mengindahkan risiko pilkada di tengah pandemi. Para LSM mencatat 60 orang bakal pasangan calon, 163 orang jajaran Bawaslu, 21 orang staf KPU RI, dan terakhir 3 orang Komisioner KPU terpapar Covid-19 saat menjalankan tahapan pilkada.
“Pemerintah, DPR, dan penyelenggara pemilu sedang mempertaruhkan nyawa banyak orang dengan memaksakan pilkada di tengah kondisi pandemi yang masih sangat mengkhawatirkan,” ujar Wahidah.