13 Tokoh Mulai Dikaji, Sandiaga: Jangan Semua Ungkapan ini Dibelokkan ke Pasal Makar

Eramuslim – Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno meminta agar pernyataan-pernyataan para tokoh di Tanah Air tidak diartikan sebagai gerakan makar. Sandiaga meyakini semua tokoh memiliki harapan yang sama yakni menjadikan Indonesia agar lebih baik.

“Jangan semua ungkapan ini dibelokkan ke pasal makar. Karena semua berkeinginan positif, optimis Indonesia yang lebih baik, adil makmur baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” ujar Sandiaga di Sekretariat Nasional, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu 12 Mei 2019.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian mencontohkan, kasus yang menjerat politikus Gerindra Permadi Satrio Wiwoho. Di mana dalam video yang beredar, Permadi bicara soal revolusi ke sejumlah orang dalam suatu ruangan.

“Beliau juga di zaman sebelum reformasi mengalami begitu banyak masalah seperti ini dan atas pernyataan yang beliau, atas apa yang mereka sampaikan itu adalah menginginkan suatu perubahan agar sistem pemilu dan demokrasi kita lebih baik,” terangnya.

Dalam video yang beredar, Permadi bicara soal pihak yang mengikuti angkara murka dengan pihak yang mengikuti cita-cita mulia. Dia kemudian bicara soal revolusi.

“Sekarang ini saya katakan, Tuhan sedang menyaring manusia Indonesia seperti gabah den interi. Mana yang ikut angkara murka, mana yang ikut budi luhur. Sesudah terkristalisasi, pasti akan bertemu, bertempur, korbannya sangat-sangat banyak. Tadi saya katakan, apa yang dikemukakan oleh Bapak seluruhnya benar, tetapi tidak bisa diselesaikan dengan perundingan, dengan konstitusi, dengan apa pun, kecuali dengan revolusi,” demikian ucapan Permadi seperti dalam video yang beredar.