Eramuslim.com – Kapolri Jenderal Badrotin Haiti menegaskan jika 11 orang Jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) yang terkena tembakan aparat saat insiden Tolikara adalah warga yang melakukan penyerangan dan pelemparan batu kepada umat muslim yang sedang melakukan salat Idul Firi di Lapangan Koramil di Karubaga, Tolikara, Papua. aparat sudah melepaskan tembakan peringatan namun tidak dihiarukan, karena terdesak maka aparat segera melakukan penembakan ke bagian pinggang ke bawah.
Demikian Kapolri Jenderal Badrodin Haiti usai melihat langsung kondisi di Karubaga, Minggu (20/7) sore di Bandara Udara Sentani, Jayapura.
Ditegaskannya, polisi akan memeriksa ke-11 orang ini satu per satu dan jika dalam pemeriksaan memang cukup bukti maka akan diproses secara hukum.
“Identifikasi akan kami lakukan satu per satu dan apa peran 11 orang ini. Bila diantara mereka ada yang teridentifikasi, maka akan diproses,” kata kapolri.
Dia mengatakan, sampai saat ini polisi belum menetapkan satu orang tersangka pun dalam insiden Tolikara. Menurut Kapolri, polisi tetap mencari aktor intelektual dalam kasus Tolikara.
“Polisi juga akan memproses pelaku pelemparan dan pembakaran. Dan kami minta semua pihak, baik masyarakat, tokoh gereja, aparat pemerintah daerah, tokoh adat bisa membantu penyelesaian kasus ini,” ujarnya.(rz)