Eramuslim – Sudah hampir 1 tahun adzan tidak terdengar berkumandang di Lembah Baliem karena masjid Masjid Al Huda yang berlokasi di Desa Asotipo, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya hancur diterpa angin kurima.
Informasi yang diperoleh dari Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), lembaga dakwah yang fokus di Pulau Nuu Waar (Irian Jaya) menjelaskan bahwa dua kubah yang menutup bagian atas Masjid Al Huda hancur sejak angin kencang tersebut menerpa.
“Begitu juga bagian atapnya yang tidak lagi bisa menahan air hujan yang turun. Bagian dindingnya yang terlihat retak dimana-mana. Demikian pun lantainya banyak yang hancur-hancur sehingga tak lagi membuat jamaah merasa nyaman untuk melaksanakan shalat,” jelas Humas AFKN Abu Zanki kepada Hidayatullah, Senin (30/10).
Akibatnya, ungkap AFKN, nyaris tak lagi terdengar suara adzan dari masjid yang menjadi benteng umat Islam di Lembah Baliem ini. Namun, semangat untuk tetap menjaga tegaknya shalat masih tumbuh dengan baik. Terutama bagi Mulyadi Asso, ketua pengurus masjid tersebut.
“Seringkali sebelum memanggil jamaah lain untuk shalat, ia harus membersihkan terlebih dulu masjid yang kayu-kayu atapnya pun sudah mulai keropos. Bahkan terkadang ia pun harus membersihkan genangan air hujan yang turun langsung ke dalam masjid,” ungkap Mulyadi Asso.