1.000 Lebih Tempat Ibadah dan Madrasah Rusak Akibat Gempa Yogyakarta

Menteri Agama (Menag) M. Maftuh Basyuni mengungkapkan, akibat gempa bumi di Yogyakarta, sekitar 1.000 lebih madrasah, tempat ibadah dan kantor pemerintah rusak. Demikian Menag kepada wartawan di Jakarta, Jum’at (9/6).

Menurutnya, rumah-rumah ibadah perlu secepatnya dibangun karena masyarakat korban gempa butuh siraman rohani dan tempat-tempat untuk berkumpul. Untuk rehabilitasi infrasttruktur rumah ibadah itu pihaknya akan menggunakan Dana Abadi Umat (DAU).

"Selama ini DAU tidak dipergunakan dan dibiarkan tidur sampai ada perbaikan Keppres. Saya memberanikan diri untuk mengeluarkan DAU dengan Keppres yang lama," ujarnya.

Namun, demikian Menag belum bisa menyebutkan berapa dana yang dibutuhkan. Selain tempat ibadah, pihaknya juga akan segera memperbaiki sekolah-sekolah dan kantor Depag daerah yang rusak.

Menag menegaskan, tidak semuanya madrasah akan direhabilitasi oleh pemerintah, karena itu diperlukan bantuan dari pihak lain. Madrasah Aliyah yang hancur di Bantul tercatat empat unit, di Yogyakarta dua, Sleman 11, Kulonprogo dua dan Gunung Kidul dua unit. Sedangkan Madrasah Tsanawiyah tercatat 16 unit di Bantul, dua di Yogya dan tiga di Sleman.

Dijelaskanya, masjid ratusan rusak dan untuk gereja yang rusak di Jateng 14 bangunan dan di Yogyakarta 48 bangunan. Sedangkan data Satkorlak fasilitas umum rusak akibat gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, tempat ibadah 653 unit, sekolah 1.566 unit dan bangunan pemerintah 1.302 unit. (dina)