Menurut Carl Pilcher, sosok yang menjabat sebagai kepala Institut Astrobiologi NASA hingga 2016, para teolog dituntun untuk mempertimbangkan implikasi dari penerapan alat-alat sains akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 terhadap pertanyaan yang dipertimbangkan dalam tradisi keagamaan selama ratusan atau ribuan tahun.
“Membahas Bumi sebagai satu-satunya planet di ruang angkasa dengan kehidupan di atasnya, itu tak terbayangkan ketika ada lebih dari 100 miliar bintang di galaksi ini dan lebih dari 100 miliar galaksi di alam semesta,” ungkapnya.
Baginya, terlepas dari kapan pun kehidupan asing ditemukan, yang penting implikasinya telah dipikirkan sebelumnya. (akurat)