Eramuslim – MASYARAKAT modern seperti sekarang tidak bisa lepas dari ponsel pintar, termasuk di dalamnya media sosial. Segala kegiatan sebisa mungkin dibagikan di media sosial, dan dengan maksud saling berbagi.
Di Indonesia sendiri, perkembangan digital mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil riset Wearesosial Hootsuite yang dirilis Januari 2019, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 150 juta atau sebesar 56% dari total populasi. Jumlah tersebut naik 20% dari survei sebelumnya. Sementara itu, pengguna media sosial mobile (gadget) mencapai 130 juta atau sekitar 48% dari populasi.
Dari riset tersebut, dapat diartikan masyarakat Indonesia terus tumbuh memanfaatkan media sosial. Sebut saja Facebook, Instagram, Twitter, dan WhatsApp, aplikasi ini setidaknya dimiliki masyarakat sekarang dan dari sana, informasi banyak beredar. Namun, kita mesti pandai dalam memilah informasi karena sekarang ini hoax makin pesat.
Bagi Anda yang tidak hanya menerima ilmu tapi menyebarkan informasi, sangat disarankan untuk membuat informasi yang faktual dan dapat dimanfaatkan orang banyak. Dan media sosial adalah medium yang tepat dalam menunjang penyebaran informasi ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan informasi yang Anda berikan berdampak untuk orang banyak.
Menurut Ketua Komunitas Da’i Dai’ah Indonesia dan Ketua Permata Indonesia Ustadz Mahfud Said, bahkan Nabi Muhammad SAW sudah mengingatkan 1400 tahun yang lalu, orang lain bisa melakukan suatu perbuatan karena terpengaruh oleh informasi yang Anda berikan, baik positif maupun negatif.
“Di mana, semua itu ada pahalanya kalau diikuti dalam kebaikan, dan ada dosanya kalo dalam hal keburukan,” katanya pada Okezone melalui pesan singkat, Senin (13/5/2019).