Eramuslim –Mufti negara Mesir, Dr Shawki Abdel Kareem Alam, menyatakan bahwa organisasi Negara Islam (IS) bukanlah suatu negara dan bukan pula merupakan bagian dari Islam, dalam sebuah pernyataan di depan anggota Dewan Islam Singapura pada hari Senin (26/01) kemarin.
Dalam pertemuan tersebut Dr Shawki mengatakan, “Kami telah menekankan sebelumnya bahwa kita tidak harus menggunakan sebutan negara Islam untuk menyebut kelompok bersenjata Daash.”
Menurutnya pembentukan negara Islam harus dikembalikan kepada akar organisasi pada awalnya.
Dr Shawki menganggap bahwa sejak kemunculan organisasi di tahun 2013 hingga dapat mendominasi wilayah yang luas dan menyatakan “khilafah” di kawasan yang dikendalikan oleh mereka di Irak dan Suriah adalah salah, “organisasi salah menafsirkan Islam,” tegas Dr Shawki.
Mufti Mesir menyatakan bahwa organisasi Daash menganggap telah melakukan sesuatu atas nama Islam, akan tetapi dirinya menegaskan bahwa perbuatan Daash tersebut bukanlah bagian dari Islam.
Sementara itu menanggapi penerbitan gambar karikatur nabi Muhammad oleh majalah satir Charlie Hebdo, Dr Shawki menyatakan bahwa perbuatan tersebut telah menyinggung perasaan miliaran umat Muslim di dunia. Akan tetapi menurutnya umat Muslim harus menangani masalah ini secara rasional.
“Ketika seseorang melakukan kejahatan di satu negara, ada cara untuk memastikan bahwa membawa masalah ini melalui jalur yang tepat, dan segala sesuatu yang kita lakukan harus adil, ini adalah dasar dari Islam,” tambah Dr Shawki.
Dr Shawki Abdel Kareem Alam diangkat menjadi mufti negara oleh mantan Presiden Muhammad Mursi pada akhir Februari 2013 lalu. Posisinya dianggap ‘aman’ dan tidak digantikan oleh presiden kudeta Abdel Fattah Sisi ketika telah dilantik menjadi presiden baru Mesir pada bulan Juni 2014. Ini menunjukkan jika panglima rezim militer As-Sisi cocok dan sevisi dengan Dr. Shawki Abdel Kareem sehingga tetap mempertahankannya. (Alarabiya/Ram)
Artikel ini bekerjasama dengan eramuslim digest :
Resensi Buku : Jejak Berdarah Yahudi Sepanjang Sejarah , Eramuslim Digest