Mualaf Sulthon, Murtad dan Kembali Bersyahadat: Saya Rindu Islam

Bersyukur

Sejak kembali menjadi Muslim, Antonme milih nama baru baginya, yakni Muhammad Sulthon Abdullah. Ia mengaku, tidak sulit untuk beradaptasi lagi dengan ajaran agama tauhid.

Yang selalu disyukurinya ialah, Allah SWT masih memberikannya jatah usia untuk kembali memeluk Islam.

Yang juga membuatnya bahagia, ternyata kedua orang tua angkatnya turut menjadi mualaf. Hingga kini silaturahim terus terjaga antara dirinya dan mereka.

Anton memutuskan untuk hijrah dari Jawa Timur ke Ibu Kota. Di Jakarta, ia terus berupaya hidup mandiri. Tidak hanya sibuk bekerja mencari nafkah. Dirinya selalu mengalokasikan waktu untuk turut dalam geliat dakwah, khususnya yang menyasar kalangan mualaf.

Warga Bintaro, Tangerang Selatan, ini terus aktif di berbagai komunitas Islam. Di anta ranya ialah, Forum Masjid Bintaro Jaya dan Sekitarnya (FORSIL MBS), Forum Masjid dan Musholla Bumi Serpong Damai (FM MB), dan Majelis Masjid az-Zikra Gunung Sindur.

Sempat pula lelaki ini bergiat di Pesan tren Mualaf Dompet Dhuafa (DD), yakni antara tahun 2018-2019. Namun, pandemi Covid-19 membuatnya tidak bisa lagi me ne ruskan keaktifannya di sana.

Organisasi DD cukup berkesan baginya. Sebab, di sanalah dir inya menemukan jodoh. Bersama dengan istrinya, ia kini telah dikaruniai satu orang anak.

Kini bersama rekan-rekanya saling bahu membahu membina para mualaf terutama bersama Ko Aziz Loe sang pendiri TMI (Tionghoa Muslim Indonesia ), juga terkadang safari dakwah bersama Ko Aziz Loe.

[Republika]