Tiga tahun sudah dirinya menekuni bidang perbandingan agama. Memasuki tahun 2005, ia menyadari, ajaran Islam sangatlah logis. Kebenaran nyata ada di dalamnya, terutama pada aspek tauhid.
Saya tidak menemukan satu kesalahan pun dalam Alquran,ucapnya mengingat lagi momen itu.
Rupanya, masih perlu waktu beberapa tahun lagi baginya. Hingga pada suatu hari di tahun 2008, Anton sedang berjalan-jalan sendirian di sebuah kompleks perumahan di Malang. Tiba-tiba, pada petang itu azan berkumandang dari arah masjid.
Entah mengapa, pikirannya hanyut memikirkan makna semua kalimat yang diucapkan sang muazin. Tentu, ia memahami arti teks azan karena pengetahuannya akan baha sa Arab.
Setelah azan usai, seperti tak terasa langkah kakinya mengarah ke masjid terse but. Tepat pada 28 November 2008, Anton mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid al-Haq, Malang.