Mualaf Sulthon, Murtad dan Kembali Bersyahadat: Saya Rindu Islam

Mengenai Nabi Isa, sosok mulia itu dianggapnya sebagai manusia sehingga tidak berhak disembah. Bagaimanapun, aliran keagamaan yang berasal dari Amerika Serikat (AS) abad ke-18 itu tetap menampik kenabian Rasulullah Muhammad SAW.

Anton muda sempat tertarik. Tambahan pula, ia sudah terlanjur kesal dengan poligami yang dilakukan ayahnya.

Dalam bayangannya waktu itu, apa yang dilakukan bapaknya adalah seturut dengan ajaran Nabi SAW sehingga dirinya merasa wajar membenci Rasulullah SAW.

Padahal, belakangan ia memikirkan lagi, poligami yang diperbuat sang ayah jauh dari tuntunan Islam.

Maka mulai saat itu, Anton meninggalkan agama Islam. Ia pun semakin intens berinteraksi dengan para penganjur sekte non-Islam tersebut.

Selama murtad, ia mengaku, tidak pernah melakukan ibadah yang menyembah benda-benda empiris, semisal patung. Intinya, tetap keyakinannya bahwa hanya ada satu Tuhan, tetapi yang dinafikannya ialah kenabian Rasulullah Muhammad SAW.