Minyak Dunia Anjlok, Terendah Sejak 12 Tahun Terakhir

Eramuslim.com – Harga minyak produksi Amerika Serikat (AS) turun lagi pada perdagangan Kamis, menyentuh tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir. Ini akibat stok pasokan minyak di AS.
Bank investasi, Goldman Sachs menyatakan, harga minyak akan terus tertekan hingga semester kedua tahun ini. Para investor akan mengalihkan uangnya dari saham dan aset-aset berisiko ke lainnya, ke aset yang aman seperti emas.
Penurunan harga minyak bisa tertahan, setelah munculnya berita dari menteri energi Uni Emirat Arab (UEA), yang mengatakan OPEC siap bekerjasama memangkas produksi minyak. Namun sebagian pelaku pasar tidak percaya dengan rencana tersebut.
migas“Ini pertama kalinya negara produsen minyak di Teluk mengatakan sesuatu soal minyak,” kata Analis, John Kilduff, dilansir dari Reuters, Jumat (12/2/2016).
Sebelum muncul berita dari UEA, minyak produksi AS turun ke tingkat terendah sejak 2003. Sementara minyak Brent turun ke bawah US$ 30/barel. Pekan ini, minyak produksi AS sudah turun 14%, sedangkan Brent turun 10%.
Pada penutupan perdagangan, minyak produksi AS turun US$ 1,24/barel (4,5%) ke US$ 26,21/barel. Sempat menyentuh tingkat terendah dalam 12 tahun terakhir di US$ 26,05/barel.
Untuk minyak Brent, harganya turun 78 sen/barel (2,5%) ke US$ 30,06/barel, dan sempat menyentuh US$ 29,92/barel.
Sejumlah analisa teknikal menyatakan, harga minyak bisa menyentuh US$ 25/barel. Goldman Sachs menyampaikan ke nasabahnya, harga minyak AS akan berfluktuasi antara US$ 20-US$ 40/barel.
Sejak harga tertingginya di pertengahan 2014 hingga sekarang, harga minyak sudah turun hampir 75%. Ini karena pasokan yang naik 1-2 juta barel per hari. Sementara permintaan menurun akibat pelemahan ekonomi China.(ts/dtk)