Merkel Ingin Pengungsi Suriah Kembali ke Negaranya Jika Sudah Damai

Angela-Merkel--007Eramuslim.com – Jerman pelan-pelan mengubah kebijakan ramah imigran menjadi lebih keras, mulai dari mengetatkan pemeriksaan visa di perbatasan, mengurangi jumlah imigran yang ditampung, kemudian kini menegaskan pencari suaka tak bisa tinggal permanen.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, Sabtu (30/1), di Kota Mecklenburg menyatakan hanya sedikit pencari suaka, khususnya asal Suriah, bakal memperoleh status kewarganegaraan ataupun izin tinggal permanen. Sebagian besar pengungsi diharapkan kembali ke kampung halamannya ketika situasi politik Suriah membaik. Kantor berita Reuters melaporkan, pidato itu disampaikan Merkel di hadapan kongres partainya, Uni Demokratik Kristen (CDU).

“Para pencari suaka hanya mendapatkan izin tinggal sementara. Harapan kami, ketika Suriah kembali damai, ketika ISIS telah dikalahkan, maka mereka bisa pulang ke negaranya,” kata Merkel.

Kanselir wanita ini mengatakan kebijakan memulangkan ribuan imigran pernah dilakukan Jerman pada awal 1990-an saat negaranya menampung pengungsi asal Yugoslavia yang dilanda perang saudara.

“Ketika itu, 70 persen pengungsi Yugoslavia kembali ke negara masing-masing setelah situasi damai,” tuturnya.

Perubahan sikap Merkel, yang tahun lalu sangat terbuka menerima nyaris satu juta pengungsi, dipicu serangan beruntun politikus oposisi Jerman. Kelompok sayap kanan seperti Partai Alternatif Jerman (AfD) beberapa pekan ini memperoleh dukungan masyarakat yang khawatir melihat ribuan imigran terus berdatangan ke perbatasan Negeri Panzer.

Kasus pelecehan seksual ratusan perempuan di Kota Cologne saat malam tahun baru oleh para pencari suaka, menjadi pemicu kebencian warga Jerman belakangan ini terhadap orang asing. Jajak pendapat terbaru oleh lembaga kajian politik Insa dua hari lalu, menyatakan 45,2 persen responden menuntut Merkel mundur, karena dianggap tak becus mengatasi arus imigran.

Partai koalisi CDU pun berani mengkritik kemampuan Merkel mengurangi arus imigran. “Kami berencana menggugat pemerintah federal ke pengadilan jika jumlah imigran yang masuk ke negara ini tidak berkurang tahun ini,” kata Horst Seehofer, Pemimpin Partai Persatuan Sosial Kristen (CSU).

Pemerintah Federal Jerman mengakui mulai kewalahan menampung imigran. Sejak awal 2016, zona bebas di perbatasan telah diperketat. Namun, arus pengungsi tak kunjung berhenti. Diperkirakan satu juta imigran bergerak dari kawasan dekat Laut Mediterania, menuju Jerman. Enam bulan lagi, Jerman menduga arus imigran akan kembali membludak bila tak ada kebijakan pembatasan yang lebih ketat.(ts/mdk)