Eramuslim.com – Konflik di Yaman baru bisa berakhir jika pemberontak syiah Houthi menghentikan tindakan makarnya dan mengembalikan pemerintahan Yaman yang sah di bawah kepemimpinan Presiden Hadi. Iran juga diminta untuk menghentikan intevensinya ke dalam urusan banga Yaman. Demikian yang ditegaskan Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yassin.
“Setiap upaya media yang berasal dari Iran tidak dapat diterima karena Iran terlibat dalam isu Yaman,” ujar Menteri Luar Negeri Yaman, Riyadh Yassin, seperti dilansir Arabnews (21/4).
Riyadh mengatakan, pemberontak syiah Houthi dan Saleh serta pasukannya harus menarik diri dari kota dan desa di Yaman, termasuk Sanaa dan Aden. Riyadh meminta agar kembali ke Saada untuk menjadi warga sipil dan meletakkan senjata. Jika hal tersebut diikuti, lanjut Riyadh, baru bisa melakukan dialog dan solusi politik. Namun, dengan kondisi saat ini, tidak ada ruang untuk melakukan negoisasi. Sementara di pihak pemberontak syiah Houthi, telah bersumpah tidak akan menyerah.
“Orang-orang Yaman kami tidak akan pernah menyerah, itu akan menolak dalam menghadapi agresi biadab,” kata syiah Houthi dalam pernyataannya di sebuah stasiun televisi, Ahad lalu. Karena itu, syiah Houthi berjanji untuk terus melakukan perlawanan dan menggunakan segala cara agar tidak terpukul mundur. Menurut syiah Houthi, Riyadh tidak berhak untuk ikut campur situasi yang terjadi di Yaman saat ini.(rz)