Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyebut perkembangan krisis di Irak bukti dari kegagalan total dari petualangan Amerika Serikat-Inggris dalam menjalankan hegemoninya yang dimulai tahun 2003.
Dalam pernyataannya di saluran televisi “Russia Today,” Lavrov mengatakan “kami mengungkapkan solidaritas kami dengan pemerintah dan rakyat Irak serta berharap perdamaian dan keamanan kembali secepatnya di sana, akan tetapi kami meragukan tindakan mitra kami di Barat yang menimbulkan banyak pertanyaan.”
Sementara itu Sekretaris Negara untuk Pembangunan Internasional Inggris, Justine Greening, menyatakan bahwa pemerintahnya telah mengirimkan tim ahli urusan kemanusiaan ke Irak, seperti dilansir kantor berita AFP.
Greening menjelaskan bahwa tim yang dikirim Inggris ke Irak hari Rabu (11/06) kemarin bertujuan untuk menilai situasi di lapangan dan koordinasi dengan mitra kami pemerintah Irak. Ia menambahkan “kami mengikuti perkembangan situasi di Irak, dan siap untuk memberikan segala bantuan yang memungkinkan.”
Sementara itu Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague, menyatakan bahwa Inggris tidak akan melakukan intervensi militer pada tahap ini.
Dalam keterangannya Hague mengatakan “Inggris akan melakukan segala kemungkinan untuk meringankan penderitaan manusia, dan menemukan solusi jangka panjang untuk krisis di Suriah, yang ikut mendestabilisasi kondisi di Irak.” (Rassd/Ram)