Menlu AS: “Iran Aktif Membantu Syiah Houthi di Yaman”

Houthi militiamen and soldiers stand behind a roadblock at the scene of a blast near the republican palace in SanaaEramuslim.com – Tukang ikan berkumpul bersama tukang ikan, dan tukang parfum juga biasanya suka berkumpul dengan sesama tukang parfum. Deikian pula syiah. Sudah biasa jika mereka saling membantu, bahu-membahu, dimana pun mereka berada. Sebab itu bukan kabar baru jika kemarin Menteri Luar Negeri AS mengabarkan jika Syiah Iran telah aktif membantu upaya kudeta yang dilakukan kelompok syiah Houthi terjadap kepemimpinan yang sah Presiden Hadi di Yaman.

Seperti dilansir Al-Arabiya, John Kerry menyampaikan hal tersebut dihadapan Kongres AS. Ia sepakat bahwa bantuan Teheran untuk kelompok Syiah Houthi dinilai cukup penting. Namun Kerry menambahkan, nampaknya pemimpin syiah Iran terkejut dengan kejadian-kejadian yang kini melanda negara-negara Teluk.

Menurut Kerry, syiah Iran juga berharap adanya dialog nasional untuk menyelesaikan masalah di sana. Yaman telah mengalami kekosongan pemerintahan sejak Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi mengundurkan diri, setelah syiah Houthi mengepung kediamannya.

Kekosongan pemerintahan membuat Houthi ‘berinisiatif’ untuk mengambilalih pemerintahan, yang disebut banyak pihak sebagai langkah kudeta. Namun pekan lalu, Hadi yang telah satu bulan melarikan diri kembali ke selatan Yaman, Aden, kembali.

Pada Selasa, Hadi secara resmi menarik kembali pengunduran dirinya. Kini dijaga oleh ribuan suku dan loyalis militer dari kelompok Muslim Sunni di selatan. Ia kini memerintah dari wilayah selatan.

“Abd-Rabbu Mansour Hadi telah kembali pada fungsinya sebagai presiden republik di Aden,” ungkap pernyataan dari kantor Hadi setelah ia bertemu gubernur dari enam provinsi di Selatan dan menerima dukungan mereka.

Pertemuan berada di selatan Aden, di mana Hadi tiba pada Sabtu dan mengatakan tindakan yang diambil sejak syiah Houthi menyerbu Sanaa tidaklah sah. Sejumlah provinsi di selatan yang menyatakan dukungannyam tiga provinsi di utara seperti Marib, Jawf dan Taiz juga mendukung Hadi.

Sumber yang dekat dengan Presiden mengatakan, Hadi sedang mempertimbangkan untuk menyatakan Aden sebagai ibukota sementara. Ini akan dilakukan sampai Sanaa berhasil direbut kembali dari Houthi. Kini satuan tentara dan suku loyalis merapat ke Hadi yang menjalankan pemerintahan dari wilayah selatan.(rz)