Dari PayPal ke YouTube
Setelah memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya di University of Illinois dan memilih untuk mengadu nasib di Silicon Valley, Karim bergabung dengan PayPal. Perusahaan tersebut merupakan sistem pembayaran online yang didirikan oleh Elon Musk bersama lima kerabatnya. Di sana, ia bertemu sekaligus bekerja bersama Hurley dan Chen.
Ketika PayPal dibeli oleh eBay seharga USD 1,5 miliar pada 2002, sekaligus mengisi kantong Karim dengan beberapa juta dollar AS, ketiganya mulai sering berbicara untuk mendirikan perusahaan sendiri. Akhirnya, pada awal 2005, ketiganya kompak meninggalkan PayPal.
Tak lama kemudian, pada awal Februari 2005, situs buatan mereka diperkenalkan. Karim mengatakan bahwa ia merupakan sosok yang melontarkan ide untuk membuat sebuah situs berbagi video. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa Chen dan Hurley berperan besar dalam mengubah ide mentah tersebut menjadi kenyataan, sehingga lahirlah YouTube.
Setelah platform buatan ketiganya berdiri, Karim mengatakan ia bersama dua rekannya telah sepakat bahwa dirinya tidak akan menjadi karyawan, tapi lebih menjadi penasihat informal untuk YouTube. Ia juga tidak akan menerima gaji, insentif, maupun jabatan secara resmi.
“Saya fokus pada sekolah saya. Kami telah melakukan negosiasi yang kami pikir sangat adil,” ujarnya pada saat itu.
Dalam mengembangkan YouTube, Karim memang sedang menekuni studi di Santa Clara University, walau itu merupakan kelas online. Keputusannya untuk tidak menjadi bagian YouTube secara formal pun membuat dirinya juga tidak mendapat porsi saham yang besar.
Pada masa-masa awal itu, Karim kerap mendokumentasikan pertemuan ketiganya yang sering berkumpul di garasi milik Hurley. Di tempat itu pula YouTube lahir. Pernah pada April 2005, Karim merekam Chen yang tengah depresi lantaran YouTube hanya memiliki 60 video di dalamnya.
Meski begitu, tak butuh waktu lama sampai YouTube menarik minat perusahaan-perusahaan besar. Pada Oktober 2006, Google mengumumkan bahwa pihaknya telah membeli YouTube senilai USD 1,65 miliar. Hal tersebut membuat Karim menerima 137.443 lembar saham yang pada saat itu bernilai lebih dari USD 64 juta.
Angka tersebut bisa dibilang terpaut cukup jauh dengan dua koleganya. Pasalnya, Hurley mendapat 694.087 lembar saham yang memiliki nilai lebih dari USD 345 juta. Sedangkan Chen menerima 625.366 lembar saham dengan nilai lebih dari USD 326 juta.