Menteri dalam Negeri Mesir, Muhammad Ibrahim, mengancam akan menutup kampus-kampus yang menjadi tempat unjuk rasa kelompok Anti Kudeta Mesir, jika para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Aliansi Nasional terus melakukan aksinya di dalam kampus mereka.
Ini diungkapkan oleh Muhammad Ibrahim dalam acara ‘Akhir Nahar’ di salah satu stasiun televisi Mesir, menanggapi makin maraknya aksi demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di kampus-kampus Universitas di Mesir.
Ia menambahkan “tidak diperbolehkan di dalam kampus menggunakan bom molotov dan senjata rakitan, dan saya harus menghentikan ini segera walaupun harus dengan menutup kampus tersebut. Harus ada solusi segera untuk mengakhiri aksi ini, klo tidak sekolah macam apa ini.”
Selain itu, Muhammad Ibrahim mengeaskan bahwa “tidak ada kompromi politik dengan Organisasi Ikhwanul Muslimin, merekalah yang menutup pintu jalan keluar dari krisis ini dengan meminta Muhammad Mursi kembali sebagai Presiden.” (rassd/Zhd)