Eramuslim.com – Iran mengeluh kepada Dewan Keamanan PBB karena terhambatnya upaya untuk mengirim bantuan ke Yaman. Kebuntuan terjadi pada Rabu (13/5) saat kapal kargo Iran yang diklaim sepihak cuma berisi bantuan kemanusiaan dikawal oleh militer ketika menuju Semenanjung Arab. Namun kapalitu harus menjalani pemeriksaan oleh koalisi Arab. Pemeriksaan oleh Koalisi Arab dilakukan untuk menghentikan penyelundupan senjata dari Iran kepada Syiah Houthi yang memang selama ini terjadi.
Dilansir dari Reuters, Iran mengatakan pada hari Rabu (13/5) tidak akan mengizinkan pasukan koalisi untuk memeriksa pengiriman bantuan kemanusiaan yang dikawal oleh kapal perang Iran. Arab Saudi menuduh Teheran mempersenjatai syiah Houthi, yang disangkal oleh Iran.
“Iran telah berusaha dengan segala cara untuk meringankan penderitaan rakyat Yaman yang terkena dampak. Upaya yang sebagian besar telah digagalkan oleh pasukan koalisi,” kilah Gholamali Khoshroo Duta PBB Iran dalam surat kepada Dewan Keamanan yang dikirim pada Selasa tanpa menjelaskan mengapa Iran sangat peduli dengan Yaman jika tidak ada udang di balik batu untuk memfasilitasi pemberontakan syiah Houthi.
“Memang, kehancuran infrastruktur transportasi Yaman oleh pasukan koalisi telah berdampak negatif terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan,” tulisnya.
Lima hari gencatan senjata yang dimulai pada hari Selasa untuk pengiriman bantuan ke Yaman tampaknya menjadi terhambat. PBB mengatakan sekitar 12 juta orang di negara miskin yang dilanda perang tersebut butuh bantuan.
Amerika Serikat telah mendesak Teheran untuk mengarahkan kapal ke Djibouti, dimana PBB mengkoordinasikan pendistribusian bantuan. Kantor berita negara Iran, IRNA mengatakan kapal berangkat pada Senin ke pelabuhan Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi Houthi.
Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (12/5), Dewan Keamanan PBB meminta semua pihak untuk menghormati jeda kemanusiaan yang akan berlangsung selama lima hari tersebut.
Kecurigaan Koalisi Saudi sangat beralasan karena walau Iran menolak dikatakan membantu syiah Houthi, namun fakta-fakta di lapangan sangat bertolak-belakang. Perwira Garda Revolusi Iran bahkan pernah ditangkap langsung berada di tengah-tengah pemberontah Syiah Houthi. (rz)