Seperti dikutip Siraj Press dari seorang sumber pejabat penting Teheran mengatakan bahwa militer Iran berencana menyatukan komando tentara milisi mereka yang dikirim ke Suriah untuk membantu rezim Bashar al Assad.
Siraj Press melaporkan bahwa petinggi militer Iran akan menyatukan milisi Syiah asal Irak dan Afghanistan di Suriah dalam satu komando seperti tentara tetap Suriah, dan menghapuskan tugas pemimpin masing-masing kelompok milisi.
Pemerintah Iran menginginkan nantinya pasukan milisi ini akan bertindak seperti milisi Hizbullah Lebanon, yang akan membantu tugas tentara pemerintah melawan pejuang revolusioner.
Sementara itu Mayor Jenderal Fayez Douiri, seorang analis militer dan strategis mengungkapkan kepada “Channel al Hadas” bahwa pembuat keputusan militer sebenarnya di Suriah adalah Jenderal Qassem Soleimani, seroang komandan dari pasukan khusus Iran, Felix al Qods.
Mayjen Fayez Douiri menjelaskan bahwa Iran akan menampung sementara milisi Syiah asal Yaman atau Lebanon di Irak, sebelum mereka dikirim ke Suriah untuk membantu pasukan pemerintah, “dan saya memiliki bukti file tersebut,” ujarnya.
Menurutnya ada sekitar 28 organisasi millisi Syiah yang ikut berperang di Suriah membantu pasukan pemerintah, diantaranya yang terkenal adalah milisi Syiah Hizbullah dan Brigade Syiah Abu al Fadl al Abbas.
Tercatat ada sekitar 30-40 ribu milisi yang dikirim pemerintah Teheran ke Suriah.
Perlu diketahui bahwa Iran menganggap Suriah adalah provinsi ke 36 miliknya, sebagai bagian perpanjangan tangan pemerintah Syiah Teheran ke wilayah Lebanon selatan. (Alarabiya/Ram)
