Eramuslim – Mantan politisi PPP, Ahmad Yani mengaku sedikit lega dengan perjuangannya mengungkap tindak kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2019.
Setelah beberapa kali menyambangi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, akhirnya aduannya terkait dugaan kecurangan yang dilakukan secara sistematis, terstruktur, dan masif.
“Sudah dua kali kami ke Bawaslu menyerahkan bukti kecurangan pemilu, termasuk meminta Bawaslu untuk melihat proses input data di KPU. Alhamdulillah Bawaslu RI merespon positif (dengan) mendatangi KPU,” kata Ahmad Yani di akun Twitternya, Kamis (2/5).
Bukan tanpa alasan, ia menilai aplikasi Situng KPU banyak terjadi kesalahan input data. Bawaslu sebagai badan pengawas pun dinilai perlu untuk memantau langsung penghitungan yang dilakukan KPU.
Di sisi lain, ia berharap Bawaslu bisa mengabulkan tuntutannya untuk menetapkan pemilu 2019 berlangsung curang.
“Dengan bukti itu, permintaan utama kami, Bawaslu menyatakan pemilu curang secara nasional,” tutup pria yang saat ini bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB) ini.
Sebelumnya, tim relawan IT BPN juga telah melaporkan temuan ribuan kesalahan entry data pada aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng) KPU ke Bawaslu.
Setidaknya, tim IT BPN telah menemukan 13.031 kesalahan entry data yang diperoleh dari 225.818 TPS dengan total kesalahan sebanyak 5.7 persen. (rmol)