Eramuslim.com – Mantan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Philip Flood, dengan tegas menolak ajakan boikot Indonesia yang diserukan sebagian kalangan di Negeri Kangguru itu lewat media sosial. Seruan memboikot Indonesia di media sosial terkait eksekusi mati dua warga Australia memang masih ramai. Namun, menurut mantan Dubes Australia untuk Indonesia, Philip Flood, ajakan itu sebagai “ajakan tolol”. Sebab, menurut dia, tindakan itu tidak akan banyak pengaruhnya kepada pemerintah Indonesia.
Sementara Tony Wheeler, salah seorang pendiri Lonely Planet — yang menerbitkan buku tujuan wisata yang menjadi rujukan di dunia — juga sangat meragukan ajakan boikot. Menurut dia, seharusnya orang memang sadar politik, namun “tidak seharusnya mereka tidak datang ke satu tujuan wisata gara-gara hal itu”.
“Ada ribuan eksekusi hukuman mati di China dan tak ada yang menyerukan jangan pergi ke China, atau ratusan eksekusi mati di Amerika Serikat namun tidak ada yang bilang jangan pergi ke Amerika,” ujarnya.
Informasinya, rencana eksekusi terpidana mati Bali Nine Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang semakin dekat. Sejumlah pihak di Australia menganjurkan para turis untuk memboikot Bali. Apakah tindakan boikot itu akan mampu menghukum pemerintah Indonesia atau justru membuat kehidupan rakyat Bali menjadi sulit?(rz)