Eramuslim – Perdana Menteri Mahathir Mohamad menegaskan bahwa Malaysia tidak bisa menerima perilaku LGBT dan pernikahan sesama jenis. Menurut Mahathir, itu adalah budaya Barat yang tidak bisa diterima di negaranya.
Pernyataan ini muncul seiring tren yang terjadi di negara-negara Barat terkait pengakuan terhadap kaum LGBT dan legalisasi pernikahan sejenis. Alasannya, mereka menghargai hak-hak privat yang termasuk hak asasi manusia.
Mahathir mengatakan, Malaysia menghargai hak asasi, namun tidak semua hak asasi itu bisa diterima dengan nilai-nilai yang dianut bangsa, salah satunya LGBT.
“Kita harus ingat sistem nilai kita tidak sama dengan Barat. Mereka lebih bebas,” kata Mahathir seperti dikutip media Malaysia The Star, Jumat (21/9).
“Ada hal-hal yang tidak bisa kami terima, walau dianggap hak asasi di Barat. Termasuk dalam hal ini LGBT dan pernikahan sesama jenis,” lanjut pemimpin berusia 93 tahun ini.
Pernyataan ini disampaikan Mahathir dalam konferensi pers usai rapat Komisi Anti-korupsi Malaysia.
Menurut Mahathir konsep pernikahan di Malaysia tetap sama, yaitu terdiri dari pria dan wanita untuk menghasilkan keturunan.
“Konsep berkeluarga kita tetap sama. Pasangan (pria dan wanita) dengan anak atau anak adopsi adalah keluarga, tapi dua pria atau dua wanita itu bukan keluarga,” kata Mahathir. (kmp)