Pemerintah Libya mengumumkan telah menghancurkan seluruh persediaan senjata kimia peninggalan rezim Muammar Gaddafi, seperti dilansir New York Times dari Menteri Luar Negeri Libya Mohammed Abdel Aziz.
Menlu Libya menambahkan “kehadiran senjata kimia merupakan ancaman serius bagi keselamatan rakyat dan lingkungan laut sekitar.”
Seperti dilansir surat kabar New York Times AS, “proses penghancuran senjata kimia Libya berakhir bulan Januari lalu yang dilakukan oleh tim ahli dari AS, Kanada, Jerman dan Libya. Seluruh senjata ini di hancurkan di gurun Libya.”
Menurut asisten Menhan AS untuk program senjata nuklir biologi dan kimia, Andrew Webber, “sekitar 507 hulu ledak berisi gas mustard telah dihancurkan tim gabungan pemusnah senjata kimia bulan Januari lalu.”
Pemerintah Libya awalnya mengumumkan memiliki 25 ton gas mustard yang belum di jadikan senjata, serta 1.400 ton bahan kimia lain yang digunakan dalam pembuatan senjata gas beracun.
Libya mulai memusnahkan program senjata kimianya setelah penandatanganan konvensi larangan senjata kimia pada tahun 2004, namun proses tersebut terhenti pada 2011 ketika meletusnya revolusi anti-Gaddafi yang didukung Barat. (Aljazeera/Ram)