Eramuslim.com –
Meresahkan dan menghambat investasi.
Dengan alasan itu, BMKG, para peneliti gempa, dan panitia acara seminar bertajuk Sumber Gempa dan Potensi Tsunami di Jawa Bagian Barat dikirimi surat dan dimintai keterangan oleh polisi lima bulan lalu.
“Pertama, muncul kekhawatiran berlebihan masyarakat di Pandeglang. Kedua, terkait investasi di Pandeglang. Investor jadi takut karena akan ada tsunami,” kata Kombes Abdul karim, Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten, Senin (9/4).
Pada seminar itu, Kepala Seksi Program dan Jasa Teknologi Balai Teknologi Infrastruktur dan Dinamika Pantai, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dr. Widjo Kongko, menyatakan wilayah Jawa bagian barat berpotensi diterjang tsunami hingga 57 meter.
“Kalau (gempa) di atas 7 Magnitudo dan sumbernya terjadi di lautan dangkal, maka potensi tsunami besar akan terjadi,” ujar Widjo dalam paparannya itu.
Sialnya, informasi yang beredar di masyarakat, kata potensi yang berisi kemungkinan-kemungkinan itu, bersalin rupa menjadi prediksi yang terdengar lebih pasti. Sehingga ketakutan akan bencana tiba esok hari menjalar lebih cepat dari ilmu pengetahuan itu sendiri.