Dunia belum selesai dengan pandemi Covid-19. Namun, wajah dunia harus merias diri dengan tampilan yang berbeda dari sebelum hingga paskapandemi ini berakhir. Bagiamana tidak, semua negara di dunia harus berbenah diri usai pandemi Covid-19 berhasil menutup seluruh ekonomi mereka, hingga menyebarkan depresi terburuk sejak tahun 1930-an. Pun demikian, yang perlu menjadi cermatan bersama adalah sepak terjang para pemimpin LSM globalisasi terkemuka, Davos World Economic Forum, dalam menggunakan krisis ini sebagai kesempatan untuk mereguk keuntungan yang sangat besar melalui kredo “The Great Reset”, demikian ungkap F. William Engdahl dalam salah satu artikelnya yang dimuat di Global Research.
Hal ini terlihat jelah pada 3 Juni silam melalui situs webnya, Davos World Economic Forum (WEF) yang meluncurkan garis besar forum Januari 2021 mendatang. Mereka menyebutnya “The Great Reset.” Forum Januari nanti tentu akan memberikan dampak yang mengejutkan sebagai tindak lanjut dari persebaran virus corona untuk memuluskan agenda yang sangat spesifik, yaitu agenda PBB 2030 yang diluncurkan pada September 2015 silam. Ironi dari forum bisnis besar terkemuka dunia ini sangat jelas meski forum bisnis tersebut terus berkampanye memajukan agenda globalisasi perusahaan sejak tahun 1990-an, dan kini mengistilahkannya dengan pembangunan berkelanjutan. Itu memberi kita petunjuk bahwa agenda ini tidak sepenuhnya tentang apa yang diklaim WEF dan mitranya.
The Great Reset
Pada tanggal 3 Juni, ketua WEF Klaus Schwab merilis sebuah video yang mengumumkan tema tahunan untuk tahun 2021, The Great Reset. Hal ini tidak lain adalah mempromosikan agenda global untuk merestrukturisasi ekonomi dunia dengan garis yang sangat spesifik. Sehingga tidak mengherankan banyak pihak yang mendukung agenda tersebut seperti IPCC, oleh Greta dari Swedia dan mitra-mitra perusahaannya seperti Al Gore atau Larry Fink dari Blackwater.
Menarik adalah bahwa juru bicara WEF membingkai The Great Reset (“Pengaturan Ulang secara Besar-besaran)” ekonomi dunia dalam konteks virus corona dan keruntuhan ekonomi industri dunia yang terjadi kemudian. Situs web WEF menyatakan, “Ada banyak alasan untuk melakukan Great Reset, tetapi yang paling mendesak adalah Covid-19.” Jadi Great Reset ekonomi global mengalir dari covid19 dan menghadirkan banyak “peluang”.