Mengapa demikian? Karena kuatnya pertahanan digital adalah salah satu satu aspek penting kemenangan pada Perang Dingin Dunia ke II.
Para pakar keamanan di negara negara majupun sudah memperingatkan adanya potensi ancaman dunia maya ini.
John A Adam Jr dalam bukunya yang cukup terkenal “Cyber Blackout: When the Lights Go Out — Nation at Risk”, mengatakan bahwa 140 negara di dunia berpotensi dan rentan menghadapi serangan peretasan cyber seperti ini.
Cyber Blackout adalah sebuah peringatan. Itu merupakan rentetan kejadian ancaman kejahatan dunia maya yang bisa kita sendiri temui sehari hari.
Ketahanan energy (listrik) kita rentan, yang berimbas pada ancaman kepada suplai makanan, transportasi, juga hal mendasar yakni komunikasi. Semua bidang ketahanan nasional kita rentan terhadap ancaman serangan cyber, dan kita tidak dipersiapkan untuk menghadapi itu semua.
Cyber Blackout membuktikan bagaimana ancaman perang dunia maya telah dimulai dibangun sejak Perang Dingin, bagaimana dampaknya mempengaruhi kita semua, dan bagaimana telah terjadi konsep perubahan perang dan damai sebagaimana yang kita bayangkan selama ini.
Ini adalah pengetahuan bagi kita semua betapa pentingnya perhatian pertahanan dan keamanan digital di abad modern.