Sejauh ini tak cuma TNI sebagai pihak yang bakal memakai Su-35 yang jadi korban atas aturan dunia ala Amerika itu. Namun juga India dan Vietnam. Meski yang terbaru dikabarkan sedang ada upaya untuk melonggarkan aturan itu bagi ketiga negara tersebut.
Di sisi lain, sebenarnya juga Rusia dikabarkan mengalami kendala dalam masalah transfer uang pembelian dari Indonesia, dalam perjanjian itu disebutkan menggunakan skema kredit melalui alokasi dana ke salah satu bank komersil. Cuma bank itu terancam kena sanksi dari Amerika karena bekerjasama dengan Rosoboronexport.
Indonesia sih kayaknya masih mending deh, tengok saja India. Sejak April 2018 Rusia belum terima pembayaran sebagian perjanjian kontrak senjata dengan India karena tersandung aturan yang dibuat-buat Amerika itu.
Kocaknya lagi, Amerika dikabarkan merayu Indonesia agar membeli jet tempur milik mereka saja dan membatalkan perjanjian dengan Rusia. Sebagai iming-imingnya, Amerika menawarkan F-16 Viper.
F-16 Viper memang canggih. Hanya saja, kembali mengingatkan bahwa Jerman dan Prancis saja sudah tak mau lagi memakai produksi militer Amerika. Selain itu juga Indonesia sudah memiliki infrastruktur untuk merawat Sukhoi.
Dengan melihat masalah ini, semua keputusan bisa saja berbeda ujungnya. Jika terus berlarut-larut tentu saja TNI jadi korbannya sudah 2 tahun lebih nih tertunda.
Tapi, tunggu dulu bukan tak mungkin tiba-tiba saja di Hari Ulang Tahun TNI ke 75 yang jatuh pada 5 Oktober 2020, Su-35 terbang di langit Indonesia. Semoga saja. [sumber: glr]