Meski kondisinya tidak memungkinkan untuk hadir, namun Al-Ustadz Muhammad Mahdi ‘Aakif, mursyidul-‘aam Jamaah Al-Ikhwan Al-Muslimun berkenan untuk mengirim surat pernyataan maaf atas ketidak-hadiran, namun tetap memberikan semangat kepada para peserta multaqa. Surat beliau dibacakan di akhir pertemuan.
Berikut ini adalah terjemahan bebas dari surat beliau kepada para peserta multaqa, semoga bermanfaat.
Bismillahirrahmanirrahim, Al-hamdulillahi rabbil ‘alamin, washshalatu wassalamu ‘ala asyrafil mursalin, sayyidina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihiajma’in, wa ba’du,
Al-Akh Al-Fadhil, pimpinan Muktamar,
Para ikhwah, pemuka, ulama, tamu undangan serta hadirin yang mulia,
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saya sangat berbahagia dengan sampainya undangan yang mulia dari Anda untuk mengikuti muktamar yang fenomenal ini, yang merupakan momentum bersejarah dan penting. Sungguh saya sangat berharap kondisi agar memungkinkan bisa ikut serta, namun Saya mohon Anda memberikan saya maaf karena ketidak-mungkinan ini.
Anda adalah pemimpin umat yang berada di depan garis pertahanan, berdiri tegar di belakang permasalahan, masalahat dan kesucian mereka. Di mana harapan digantungkan kepada Anda untuk dapat mempersembahkan kepada umat Islam dan Arab, apa-apa yang dapat membantu mereka dalam mendapatkan hak-hak mereka, menjaga kemuliaan dan kehormatan mereka serta menjamin kesucian mereka.
Ayyuhal Ikhwal Al-Kiram
Umat kita telah -dan masih- diperlihatkan beragam pengkhianatan dan permusuhan, merasakan berwarna warni kezhaliman, agresi dan penindasan. Namun tetap tegar dan kokoh menjaga hak-haknya dalam kehiduan yang mulia, membela eksistensi dan kesuciannya dengan apapun yang mereka miliki. Bahkan mempersembahkan syuhada’ demi syuhada’.
Selamanya tidak dapat menerima kezhaliman dan thaghut secara mutlak, karena mereka adalah umat hak, umat Quran, umat risalah, amanah dan tauhid.umat keadilan, persamaan dan persaudaraan sesama manusia.
Hadirin yang mulia,
Al-Quds masih dan tetap akan menjadi pengantin Islam, tempat kemuliaan serta menjadi amanat di pundak lebih dari 1, 5 milyar muslim, hingga sampai nanti kembali ke pangkuan umat Islam, di mana panji-panji kemerdekaan, keadilan dan tauhid akan berkibar di atas tanahnya yang suci, sebagaimana sebelumnya terjadi selama ribuan tahun. Sepanjang apapun malam penjajahan dan permusuhan, namun pasti akan lenyap dan menghilang. Dan memang demikianlah kita percaya dengan yakin dan demikian memang sejarah mengajarkan kita.
Al-Ikhwan Al-Muslimun memposisikan diri mereka pada barisan terdepan umat yang berjuang demi tegaknya kalimatullah, di tiap jengkal buminya, di tiap titik debu pada tanahnya. Al-Ikhwan Al-Muslimun punya perhatian terhadap masalah Palestina sejak awal mula sekali. Barangkali antum masih ingat pasukan yang dikirim Al-Imam Asy-Syahid Hasan Al-Banna ke bumi Palestina di pertengahan tahun 30-an, di abad yang lampau, untuk membantu saudaranya di tanah Isra’, untuk mengungkap hakikat yang terjadi diranah kenyataan atas pengkhiatana zionis, konspirasi penjajah Inggris, kesepakatan para penjajah dunia untuk mengimplan perompak di tanah arab dan muslimin, sampai sempurnanya kejahatan ini dengan pengakuan atas kemerdekaan Israel tahun 1948, beserta beragam sidang di sana-sini.
Di masa itu Al-Ikhwan Al-Muslimun membela masalah Palestina, masalah Arab dan masalah muslimin. Bahkan kami memperkirakan bahwa Al-Imam Hasan Al-Banna harus bersimbah darah justru karena beliau membela masalah Palestina.
Sebagaimana janji umat kami, kami adalah yang pertama berdiri menghadapi kejahatan para penjajah, yang pertama mengingatkan umat atas bahaya yang mengancam, khususnya bahaya zionisme dan Amerika yang dipimpin oleh penguasa baru di Washington, untuk merobek wilayah Arab dan menyebarkan isu fitnah. Kami akan terus melawan proyek penjajahan ini hinga kami dapat meruntuhkannya dengan izin Allah ta’ala.
Hadirin sekalian,
Saya atas nama Al-Ikhwan Al-Muslimun, mengucapkan selamat kepada pelaksana muktamar yang penuh barakah ini, dan saya mohonkan kepada Allah agar membalas mereka dengan balasan yang lebih baik. Dan saya menghormati pesan yang dikirimkan oleh muktamar ini kepada umat Islam dan masyarakat dunia merdeka, juga kepada para penjajah yang merampas serta para pendukungnya, bahwa kebenaran itu lebih berhak untuk diikuti dan bahwa kezhaliman dan kebatilan tidak punya masa depan, dan bahwa meski sepanjang apapun malam itu, pastilah akan terbit fajar juga.
Para Ihkwah yang Tercinta,
Dari mimbar ini saya menyeru kepada ikhwah di Palestina untukbersatu dalam barisan dan meninggalkan perpecahan, untuk berpegang-teguh untuk tetap melawan dan menjauhi perseteruan internal, agar persatuan dan kekuatan ini semakin bertambah.
Saya serukan kepada rakyat Arab dan Islam untuk mendukung rakyat Palestina dan menekankan diruntuhkannya tembok pembatas yang menzhalimi rayat Palestina.
Saya serukan kepada pemerintah negaraArab dan Islam untuk melakukan introspeksi atas sikap mereka terhadap saudara mereka di Palestina agar mendapatkan ridha Allah.
Kepada lembaga dan institusi international saya serukan untuk berdiri di samping hak rakyat Palestina dalam membebaskan tanah mereka dan mendapatkan kemerdekaan negeri.
Dan sebelum saya akhiri, saya katakan kepada anda semua, bahwa anda pasti dapat membebaskan Al-Quds, dapat membebaskan Palestina, dapat membebaskan keinginan umat dengan izin Allah ta’ala. Selama kesungguhan yang diberkahi ini masih terus berlangsung, selama niat ini masih bersih dan selama masih berpegang teguh dengan manhaj Islam yang agung.
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Muhammad Mahdi ‘Aakif
Mursyid Al-‘Aam Al-Ikhwan Al-muslimun