Opsi intervensi militer terhadap rezim Bashar Assad mendapat tanggapan beragam dari dunia internasional, ini tentunya tidak terlepas dari dengan kepentingan mereka terhadap revolusi yang telah berlangsung selama hampir dua setengah tahun lamanya.
Pasca dukungan anggota Senat Amerika Serikat terhadap intervensi militer ke Suriah, sikap dunia internasional terbelah menjadi dua front, ini didasarkan pada sikap negara-negara tersebut untuk mendukung atau menolak intervensi militer.
Perlu dicatat bahwa badan intelijen pemerintahan Washington dan Paris baru saja menerbitkan laporan yang mengkonfirmasi penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar Al Assad, pada 21 Agustus di wilayah timur provinsi Damaskus.
Berikut daftar negara pendukung dan penolak intervensi militer ke Suriah:
A.Negara-negara pendukung intervensi.
- Amerika Serikat
- Prancis
- Inggris
- Arab Saudi
- Turki
- Qatar
- Israel
Ke tujuh negara ini menyatakan dukungan terhadap intervensi militer, akan tetapi inggris telah menyatakan menarik diri dalam pasukan gabungan yang akan dipimpin militer Amerika serikat.
Sedangkan Isreal menyatakan bahwa negaranya tidak akan ikut campur untuk menyerang Suriah, akan tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan membalas jika suriah mulai menyerang Israel.
B.Negara penolak intervensi militer.
- Rusia
- China
- Iran
- Lebanon
- Iraq
- Mesir
- Jordan
Rusia dan China telah menggunakan hak vetonya dalam sidang keamanan PBB, pemerintah Rusia menyatakan dengan tegas bahwa mereka menolak segala bentuk intervensi militer ke Suriah.
Sedangkan Iran dan kelompok Syiah Hizbullah mengancam akan menyerang Israel, jika Amerika melakukan intervensi militer ke Suriah.
Pemerintahan Lebanon, Mesir, Iraq, Jordan hanya menyatakan penolakan intervensi militer ke Suriah. (aljazeera/Zhd)