Kegagalan Jokowi di bidang infrastruktur nasional sbb:
Kegagalan Jokowi di bidang “Tol Laut”
Jokowi menargetkan akan membangun 24 lokasi pelabuhan laut (RPJMN 2015-2019). Sudah empat tahun jadi Presiden, Jokowi belum juga bisa mencapai bahkan hanya separoh target capaian. Bahkan, pidato Jokowi 2 tahun terakhir terbebas dari program Tol Laut ini.
Juga target pengurangan atau penurunan harga barang2 kebutuhan pokok di daerah2 terpencil Timur Indonesia dan Indonesia Barat belum dapat dibuktikan Rezim Jokowi. Tidak ada bahkan pengaruh kebijakan Tol Laut terhadap penurunan harga barang2 seperti di Maluku Utara.
Kegagalan Jokowi di bidang perumahan rakyat
Jokowi buat target capaian pertahun pembangunan perumahan rakyat 1.000.000 unit pertahun atau 5.000.000 unit lima tahun. Faktanya? Ia gagal terus setiap tahun mencapai target. Hanya mampu mencapai sekitar 60 % pertahun.
Sumber data KemenPUPR menunjukkan, per 22 Desember 2015, realisasi pembangunan rumah MBR hanya 667.668 unit, terdiri dari 353.120 unit baru, 76.755 unit renovasi rumah. Rumah Non MBR tercapai 237.813 unit. Total realisasi meleset jauh dari target utk MBR 603.516 unit dan 396.484 unit utk Non MBR. Pd 2016, KemenPUPR mengklaim, telah merealisasikan program sejuta rumah dgn capaian 805.169 unit. Artinya, gagal mencapai target sejuta rumah.Pd tahun ketiga, hingga awal Desember 2017, realisasi program sejuta rumah sebanyak 765.120 unit, didominasi 619.868 unit utk MBR (81%) dan 145.252 unit utk Non MBR (19%).
Di lain pihak, Dirjen Penyediaan Perumahan KemenPUPR, Abdul Hamid, sebutkan capaian tahun 2015 hanya 699.770 unit; 2016 sebanyak 805.169 unit; 2017 sebanyak 906.169 unit. Tetapi, semua angka capaian masih di bawah target (1 juta unit per tahun). Pada 2018 ini capaian target masih sekItar 60 %. Tentu saja pd 2019 tak mungkin bisa lebih baik capaian mengingat Rezim Jokowi sibuk urus perolehan suara Pilpres.