Ulama Muslim , Sheikh Yusuf Al-Qaradawi mengimbau Muslim Sunni di seluruh dunia untuk bergabung dan mendukung mujahidin oposisi Suriah dalam perjuangan mereka melawan rezim Suriah Bashar Al-Assad.
“Setiap muslim dilatih untuk melawan dan mampu melakukan hal itu (harusnya) membuat dirinya bersedia” untuk mendukung oposisi Suriah, Qaradhawi mengatakan di sebuah Demonstrasi di Doha dikutip oleh Agence France-Presse (AFP) pada hari Sabtu, 1 Juni.
Pertempuran telah menyebabkan tewasnya lebih dari 70,000 nyawa melayang dan memaksa lebih dari satu juta warga Suriah meninggalkan rumah mereka ke negara-negara tetangga di samping perpindahan dari dua juta lainnya di negara itu.
Ribuan mujahidin asing diyakini telah bergabung dalam pertempuran di Suriah melawan rezim Assad.
Sheikh Qaradawi mengecam Iran dan Hizbullah yang sekutu Syiah untuk mendukung rezim Assad.
“Iran mendorong para lelakinya maju dengan senjata untuk mendukung rezim Suriah, jadi mengapa kita berdiri menganggur?” katanya.
Ulama terkemuka itu menggambarkan kelompok Hizbullah Lebanon, sebagai “partai setan”.
“Pemimpin partai Setan datang untuk melawan Sunni … Sekarang kita tahu apa yang Iran inginkan … Mereka ingin pembantaian lanjutan untuk membunuh Sunni,” kata Qaradhawi.
Hizbullah, sekutu dekat Iran dan rezim Suriah, secara terbuka terlibat dalam perang melawan pasukan anti-rezim di Suriah.
Pejuang Hizbullah saat ini terlibat dalam pertempuran sengit melawan pasukan anti-rezim untuk saling kuasai kota Qusayr dekat perbatasan Lebanon.
Kelompok Hizbullah Lebanon telah kehilangan puluhan orang dalam pertempuran untuk Qusayr.
Pada hari Sabtu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah kepada Assad untuk memberikan kemenangan dalam perang sipil Suriah.
Pemimpin Syiah itu juga berjanji bahwa Hizbullah akan memainkan gelombang konflik dalam mendukung Assad, dan tetap bersama Assad selama diperlukan untuk melakukannya.
“Bagaimana mungkin 100 juta Syiah (di seluruh dunia) mengalahkan 1,7 miliar (Sunni)?” Qaradhawi berseru.
“Hanya karena (Sunni) Muslim yang lemah.”
Syeikh Qaradhawi menyesali dukungan sebelumnya untuk Hizbullah dan pemimpinnya, yang meraih popularitas pada perang melawan Israel pada 2006. “Ternyata ulama Saudi lebih dewasa dibanding saya” ucapan penyesalan dari Syeikh Qordhowi atas dukungan yang pernah ia lontarkan pada saat perang Libanon 2006. (OI.net/Dz)