Dari perjalanan mendebarkan yang selama ini dilakukan tim 3 relawan HASI (Hilal Ahmar Society) di Suriah, barangkali malam inilah yang paling memicu adrenalin. 4 orang anggota tim disertai 2 warga Suriah sebagai guide mengunjungi rumah Abdur Rozak, 60 tahun. Ia adalah bapak (Alm) Abdul Majid yang meninggal 19 November lalu dan (Alm) Ammar dua pekan sebelumnya.
Perjalanan menggunakan mobil dilakukan tanpa cahaya, untuk menghindari intaian tentara Bashar Asad. “Alhamdulillah, cahaya bulan cukup terang,” tutur Abu Yahya, ketua Tim 3 Relawan HASI. Rumah yang dituju tim berada di dataran tinggi sejajar dengan pos pengintaian tentara Bashar. Pos itulah yang tiap hari menghujani Jabal Akrad dengan roket dan mortar. “Posisi kami dengan tentara Bashar hanya dipisahkan lembah seluas 1 km. Rumah di mana kami berada berhadapan langsung dengan mereka,” kata Abu Yahya lirih dalam rekaman audio yang dikirimkan ke HASI Jakarta.
Tim HASI memandang keluarga kedua Almarhum layak mendapat santunan.“ (Alm) Ammar adalah petugas di klinik darurat. Setelah meninggal karena mortar yang meledak di depan klinik, tugas diwarisi oleh adiknya, (Alm) Abdul Majid,” ungkap dr. Rosyid, penanggung jawab klinik darurat. “Ternyata, tak hanya tugas, namun (Alm) Abdul Majid juga mewarisi kesyahidan kakaknya.”
Sama seperti sebelumnya, bantuan yang disampaikan HASI berupa paket sembako beserta uang 200 Lira Turki. “Karena yang meninggal dua, Bpk. Abdul Razak kita beri dua paket bantuan,” jelas Abu Yahya. Abdul Razak mengungkapkan rasa bahagia sekaligus sangat berterimakasih atas taliasih silaturahmi ini. Sayang, tim tidak dapat mengabadikan gambar serah terima bantuan tersebut. “Kilatan cahaya kamera dapat menarik perhatian tentara Bashar,” tutupnya mengakhiri laporan. [HASI]