Kisah Ashabul kahfi ini memiliki pencerahan Geopolitik yang sangat mendalam. Diceritakan dalam Al Qur’an bahwa koin mata uang yang dibawa oleh para pemuda yang tertidur dalam gua itu tidak berlaku lagi ketika mereka terbangun dari tidurnya yang panjang, hal ini seolah Allah SWT sedang mengingatkan para penguasa bahwa kekuasaan tidak akan bertahan lama, bahkan hanya berumur sekejaban tidurnya para pemuda.
Dan sebaliknya justru para pemuda yang teguh pada keimanan itulah yang lebih abadi dibandingkan kekuasan yang telah sirna tanpa bekas ketika para pemuda itu terbangun dari tidur panjangnya.
Kisah ashabul Kahfi ini erat kaitannya dengan sikap para pemuda yang kritis pada masanya kepada penguasanya yang dzalim di masa pemerintahan Raja Diqyanus yang dzalim.
Dikisahkan bahwa para pemuda beserta satu ekor anjingnya itu melarikan diri untuk mempertahan keislaman dan keimanan mereka kepada Allah Ta’ala dari kejaran penguasa Raja Diqyanus yang memerintah secara dzalim dan tidak mengakui adanya Allah Yang Maha Sempurna.
Para pemuda Ashabul Kahfi ini memilih untuk mengasingkan diri serta bersembunyi dalam sebuah gua. Pada saat mereka beristirahat di dalam gua itulah, Allah SWT menidurkan para pemuda dan seekor anjing nya tersebut selama 300 tahun lebih 9 tahun.
Dalam Al Qur’an surat Al Kahfi diceritakan secara mendetil bagaimana Allah SWT membolik-balikkan tubuh mereka dari kanan ke kiri dan Allah SWT lalu memerintahkan matahari supaya pada saat terbit, condong memancarkan sinarnya ke dalam gua dari arah kanan, dan pada saat hampir terbenam supaya sinarnya mulai meninggalkan mereka dari arah kiri selama mereka tertidur panjang itu.