Skala itu mengukur material yang dimuntahkan oleh gunung api dan peningkatannya secara eksponensial. Skala skala ‘0’ atau ‘1’ juga ditemui pada erupsi gunung api di Hawaii, sementara skala 8 adalah skala bencana besar, seperti erupsi di Yellowstone 630.000 tahun yang lalu.
Tipe letusan seperti ini dapat berlangsung setiap hari selama bertahun-tahun tanpa menyebabkan letusan yang lebih besar.
Namun, jika magma yang masuk ke sistem semakin banyak, sangat mungkin gunung api akan mengalami erupsi dalam skala yang lebih besar.
Gunung AnakKrakatau mengeluarkan material pijar. |
Di foto ini, juga diambil pada Juli 2018, kita dapat melihat material pijar yang keluar dari kawah puncak Anak Krakatau.
Pendar-pendar tersebut menunjukkan bahwa material yang keluar itu cukup panas. Beberapa waktu kemudian, pendar itu akan mendingin dan berubah menjadi warna hitam.
Material tesebut adalah magma pendingin yang dapat membentuk abu, fragmen-fragmen kecil lava yang disebut lapili dan objek-objek lebih besar yang disebut bom lava.
Semua material ini berbahaya untuk manusia. Bom lava dapat terbang sejauh ratusan meter dari puncak gunung api sebelum jatuh ke tanah.
Foto dari udara Gunung AnakKrakatau terlihat seperti pulau kecil. |
Gambar udara yang diambil pada Agustus 2018 ini menunjukkan Gunung Anak Krakatau sebagai pulau kecil yang diselimuti material vulkanik.