Eramuslim.com – Presentasi Agung Nugroho, Ketua Umum Relawan Kesehatan Indonesia pada seminar terbatas Global Future Institute (GFI) bertajuk “Strategi Mencegah Beroperasinya Kembali NAMRU-2 Gaya Baru,” Kamis, 30 Agustus 2018.
Isu terkait Namru ini adalah isu yang begitu menarik, tapi sayangnya sepi dari publikasi dan sorotan media. Karena memang banyak masyrakat Indonesia yang tidak paham tentang kehadiran lembaga asing Namru ini pada waktu itu. Soal geliat Namru, saya juga beranggapan kalau Namru ini adalah lembaga operasi intelijen yang berkedok laboratorium penelitian penyakit.
Karena apa? Karena Namru ini sudah habis masa kontraknya, namun masih berlanjut sampai 2009. Disini artinya, ada kepentingan asing di Indonesia yang harus dipenuhi. Disaat yang bersamaan, staf Namru ini pula diberi aksesbilitas sebagai status diplomat yang kebal hukum serta juga diberi fasilitas kehidupan selama di Indonesia dari pemerintahan kala itu.
Peneliti Namru pula bebas bergerak di berbagai pelosok negeri untuk mengambil sampel virus dari setiap masyarakat Indonesia yang terjangkit wabah penyakit. Lalu Namru ini cukup unik, mengapa? Personel didalamnya adalah anggota militer angkatan laut. Bisa dibayangkan tentara asing bebas berkeliaran di negeri ini tanpa ada pengawasan. Hal ini menunjukkan, betapa rentan kedaulatan bangsa ini, sehingga bisa begitu mudah diterobos oleh kepentingan asing