Eramuslim.com – MESIR merupakan salah satu negara Arab yang pertama maju. Saat negara yang memiliki piramid ini dibebaskan tentara Islam yang dipimpin oleh Amru bin Ask, masyarakatnya telah mewarisi peradaban yang dibangun oleh Romawi. Sebelumnya, Yunani dan Firaun juga mewarisi peradaban yang sangat maju pada masanya.
Saat gerakkan tajdid atau pembaharuan muncul di dunia Islam dengan tujuan mengejar ketertinggalannya dari Barat, baik dalam masalah sains, teknologi, hukum, pendidikan, dan sebagainya, Mesir dan Turki menjadi pionernya. Bahkan bisa dikatakan Mesir lebih maju dibanding Turki bila diukur dari kualitas pendidikannya dan tokoh-tokoh yang dilahirkannya, seperti at-Tahtawi (1801- 1873), Jamaluddin al- Afghani (1839-1997), Muhammad Abduh (1845-1905). Itulah sebabnya mengapa di masa lalu banyak orang Indonesia yang menimba ilmu di Mesir khususnya di Universitas Al Azhar.
Sayangnya tragedi demi tragedi menimpa bangsa ini seperti kata pepatah: Tak putus dirundung malang. Tragedi pertama yang menimpa bangsa ini adalah datangnya penjajah Prancis, yang kemudian diganti oleh Inggris.
Muncul reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan perlawanan yang tak pernah putus, baik yang menggunakan semangat Islam, nasionalisme, atau kombinasi dari keduanya.