Di Samudra Hindia bagian Barat-daya contoh namanya adalah Anais, Boldwin, Claudia, Dumile, Emang, Felleng, Gino, Haruna, Imelda, Jamala, Kachay, Luciano, Mariam, dan seterusnya.
Siklon tropis di Australia awalnya terbagi dua wilayah bagian, yaitu daerah Australia dan Papua New Guinea. Kemudian setelah Indonesia sudah memiliki wewenang, maka Indonesia masuk bagian dari Siklon Australia, yang tadinya hanya dua wilayah.
Kemudian dua wilayah itu akhirnya dibagi dalam 3 daerah regional, yaitu Australia, Indonesia dan Papua New Guinea. Penamaan siklon tergantung dari wilayah atau dari daerah awal dimama siklon tropis itu awalnya terbentuk.
Di Australia, namanya kadang tak beraturan seperti abjad, contoh namanya adalah Mitchell, Narelle, Oswald, Peta, Rusty, Sandra, Tim, Victoria, Zane, dan lainnya.
Di Papua New Guinea contoh namanya adalah Alu, Buri, Dodo, Emau, Fere, Hibu, Ila, Kama, Lobu, Maila, dan seterusnya.
Indonesia juga sudah memiliki hak untuk menamakan siklon dengan “nama khas panggilan di Indonesia”, dan biasanya adalah selalu penamaan bunga-bungaan, yaitu Anggrek, Bakung, Cempaka, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Lili, Mawar, Seroja, Teratai dan seterusnya.
Nama bunga ini disepakati dalam penamaan badai tropis di Indonesia sejak terbentuknya pusat peringatan dini siklon tropis (Tropic Siclon Warning Center/TSWC) di Jakarta pada 2008. Nama itu diberikan untuk menghargai orang Indonesia yang menemukan nama-nama badai siklon, memang disepakati nama bunga. [kl/idc]
Sumber: ©IndoCropCircles.com