Eramuslim.com – Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT) atau The Intertropical Convergence Zone (ITCZ) adalah daerah yang mengelilingi bumi di dekat khatulistiwa dimana angin timur-laut dan tenggara bertiup, termasuk di Indonesia.
ITCZ pada awalnya diidentifikasi dari tahun 1920-an sampai 1940-an sebagai “Front Intertropis” (ITF), namun setelah pengakuan pada tahun 1940-an dan 1950-an, pentingnya konvergensi lapangan terhadap angin dalam produksi cuaca tropis, istilah “ITCZ” kemudian diterapkan.
Ketika terletak di dekat khatulistiwa, fenomena itu disebut near-equatorial trough atau celah dekat khatulistiwa, dimana Daerah Konvergensi Antar Tropik (ITCZ) tertarik dan bergabung dengan sirkulasi monsun (angin musim), yang kadang-kadang disebut sebagai celah angin musiman (monsoon trough), yang penggunaan lebih umum terjadi di Australia dan sebagian Asia.
Dalam dunia pelaut, zona tersebut disebut sebagai “doldrums’ atau “angin mati” atau “mati angin” karena pola cuaca yang tidak menentu dengan hujan yang stagnan dan badai petir yang dahsyat.
“Doldrums’ atau “angin mati” adalah daerah yang bertekanan udara rendah di sekitar khatulistiwa. Daerah ini merupakan tempat dimana udara panas selalu naik dan agak jarang terjadi angin.
Di daerah “doldrums’ atau “angin mati” ini, terjadi pertemuan antara Angin Pasat (angin yang berhembus ke atas) dengan angin dari belahan bumi utara atau dari belahan bumi selatan.