Mengapa Belanda selalu ikut campur berbagai masalah yang terjadi di Indonesia? Melihat ngototnya Belanda, kemungkinan besar justru Belandalah dalang dan ikut mendanai berbagai konflik/peristiwa di Indonesia.
Sejak lebih dari 20 tahun, para pengamat politik internasional telah memberi gambaran mengenai peta politik yang telah berubah dan dampaknya terhadap Indonesia, sejak berakhirnya Perang Dingin awal tahun 1990-an.
Juga beberapa Panglima TNI telah menyatakan, adanya campur tangan asing dalam berbagai peristiwa di Indonesia. Memang, untuk menjaga etika diplomasi internasional, tidak dapat disebutkan nama negaranya. Namun tak susah untuk menebak negara-negara mana.
Jadi kalau para korban peristiwa tahun 1965 dan Belanda serta antek-anteknya berusaha menghadang peran TNI dalam melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, maka hal ini tidaklah mengherankan, karena “dendam” ini berakar pada sejarah.
Juga yang selalu diangkat setiap kali ada langkah untuk memperkuat peran TNI, adalah penyalah-gunaan peran TNI di masa Orde Baru, yang waktu itu digunakan untuk kepentingan penguasa dan pengusaha.
Tidak perlu dipungkiri, bahwa faktanya memang telah terjadi penyimpangan dalam tugas-tugas TNI.
Namun masyarakat juga tidak boleh menutup mata, bahwa para penguasa dan pengusaha yang di masa Orde Baru sangat berperan dalam menyalah-gunakan tugas TNI, kini masih tetap berjaya dan masih menggunakan lembaga-lembaga negara untuk melindungi kepentingan mereka.
Sangat jelas langkah-langkah perlemahan peran TNI sejak lengsernya penguasa Orde Baru tahun 1998. Walaupun semua butir reformasi TNI telah dilaksanakan, untuk para aktifis dan penentang TNI hal ini dinilai masih belum cukup.
Jadi yang ingin mengerdilkan peran TNI bukan hanya dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri.
TNI dimasukkan kembali ke Barak.
Demikian faktanya saat ini. Generasi muda Pribumi Indonesia yang buta sejarah, atau ”dibutakan” mungkin akan terpengaruh melihat massifnya serangan yang dituduhkan terhadap TNI atas beberapa peristiwa yang terjadi di masa lalu.
Apa yang terjadi di masa lalu yang mengakibatkan “dendam sejarah” yang berkepanjangan?
Secara singkat dapat disampaikan, bahwa Partai Komunis Indonesia dua kali ingin merebut kekuasaan di Indonesia. Dua kali gagal dan kalah. Dihancurkan oleh TNI bersama rakyat Indonesia yang menolak komunisme.
Kemudian dendam Belanda? Sebelum Perang Dunia II tahun 1939 APBN Belanda didanai hampir 100 % dari wilayah jajahannya, Nederlands Indie. Harta kekayaan bangsa Belanda di Indonesia lenyap 100%, setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaan.