BRI terdiri dari Sabuk Ekonomi Jalur Sutra – jalur lintas benua yang menghubungkan Cina dengan Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Tengah, Rusia, dan Eropa melalui jalur darat – dan Jalur Sutra Maritim abad ke-21, rute laut yang menghubungkan wilayah pesisir Cina dengan Asia Tenggara dan Selatan, Pasifik Selatan, Timur Tengah dan Afrika Timur, sampai ke Eropa.
Inisiatif ini mendefinisikan lima prioritas utama, yaitu koordinasi kebijakan, konektivitas infrastruktur; perdagangan tanpa hambatan, integrasi keuangan, dan menghubungkan orang.
BRI telah dikaitkan dengan program investasi yang sangat besar dalam pembangunan infrastruktur untuk pelabuhan, jalan, kereta api dan bandara, serta pembangkit listrik dan jaringan telekomunikasi. Sejak 2019, volume pinjaman BRI yang dipimpin negara Cina telah menurun. BRI sekarang semakin menekankan pada “investasi berkualitas tinggi”, termasuk melalui penggunaan pembiayaan proyek, alat mitigasi risiko, dan pembiayaan hijau yang lebih besar.
BRI merupakan mekanisme payung yang semakin penting bagi perdagangan bilateral Cina dengan mitra BRI: per Maret 2020, jumlah negara yang telah bergabung dengan Belt and Road Initiative (BRI) dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Cina adalah 138 negara.[The GlobalReview]
Sudarto Murtaufiq, peneliti senior Global Future Institute (GFI)