Sekali lagi, kendati OBOR menang jumlah tetapi untuk kualitas newtwork diragukan. Kenapa begitu, selain terdapat gangguan eksternal terutama Paman Sam yang telah terusik hegemoninya, ada beberapa negara target di sepanjang Jalur Sutra mulai ‘terbangun’ dan sadar diri atas imperialisme gaya baru yang tengah ditebar oleh Cina. Negara dimaksud ialah Malaysia, contohnya, atau Maladewa, Thailand dan lain-lain. Agaknya beberapa negara di Asia Pasifik dan Afrika juga mulai bangun dan sadar diri ketika telah terjerumus dalam jebakan utang (debt trap), kemudian menyesali diri setelah Cina mengakuisisi aset-aset strategis negara satu per satu, atau bahkan memberlakukan mata uang Cina (yuan) di negara mereka. Ini yang tengah berlangsung.
Jika strategi perang dagang Cina adalah Harga Cina, apabila kunci Harga Cina ialah produksi massal, maka strategi kunci OBOR adalah “kontruksi massal” yakni pasukan insinyur dan tenaga kerja guna membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, waduk, pabrik, gedung dll. Inilah skema investasi asing bertajuk Turnkey Project Management (TPM) yang kerap digunakan oleh Cina hampir di semua negara di sepanjang Jalur Sutra Abad ke 21. TPM adalah skema investasi asing yang bercirikan bahwa mulai dari uang, material, manajemen, marketing, tenaga ahli, dan seterusnya bahkan hingga kuli atau pekerja kasar diboyong langsung dari Cina. Kelompok negara pengutang nantinya cuma menerima “kunci” ketika proyek selesai dengan segala konsekuensi sesuai perjanjian.
(Bersambung ke Bag-3)
M Arief Pranoto, Direktur Program Studi Geopolitik dan Kawasan Global Future Institute (GFI)
(Sumber)
BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm