Eramuslim.com – Kasus Mel Gibson dengan kelompok Yahudi Amerika Serikat bukanlah kali ini saja terjadi. Bahkan kasusnya telah menjadi salah satu santapan favorit media-media ‘kuning’ AS dan diberi tema provokatif “Mel Gibson Jews Problem”. Khalayak umumnya telah mengetahui bahwa Hollywood memang dikuasai oleh Jews Connection. Jaringan Yahudi ini tidak main-main, meliputi seluruh sisi yang ada di Hollywood. Mulai dari agen pencari bakat, penata lampu, penulis skrip dan skenario, aktor dan aktris, sutradara, hingga produser dan jaringan pemasarannya pun dikuasai oleh Jaringan Yahudi.
Walau keberadaan Jaringan Yahudi di mesin industri hiburan raksasa dunia seperti Hollywood ini begitu menggurita, namun di dalamnya terdapat pula segelintir pekerja seni berdarah Yahudi yang dari hasil-hasil karyanya terlihat tidak begitu suka dengan Zionisme dan segala tindak-tanduk rezim Bush.
Keberadaan mereka ini sangat sedikit dan mereka lazimnya tidak menyatakan secara terbuka ketidaksukaan mereka terhadap Zionisme. Mereka sangat sadar bahwa di negeri seperti Amerika Serikat ini, menyatakan secara terbuka sikap tidak senang dengan Zionisme bisa langsung dicap sebagai Anti-Semit. Jika cap ini sudah “ditempelkan” pada seseorang, maka percayalah bahwa karirnya akan berhenti, bahkan akan dibuat mati secara perlahan. Dan seorang Mel Gibson tengah berjuang melawan semua ini.
Asli New York
New York merupakan salah satu kota terbesar dunia dan menjadi pusat berkumpulnya komunitas Yahudi seluruh Amerika Serikat. Di sebuah sudut New York bernama Peekskill, pada 3 Januari 1956, Mel Gibson yang memiliki nama lengkap Mel Columcille Gerard Gibson dilahirkan dari pasangan Katolik berdarah Irandia, Hutton Gibson dan Anne Reily Gibson. Bisa jadi, sebab itu dalam satu waktu perjalanan karirnya, Mel Gibson memproduksi ‘Braveheart’ (1995), sebuah film yang juga dibintanginya dan memperoleh sejumlah penghargaan internasional.