Selain itu, beberapa waktu lalu Gibson juga telah menyatakan keinginannya untuk memproduksi sebuah film tentang mitos holocaust. Menurut Gibson, peristiwa holocaust yang diklaim kelompok Zionis Internasional sebagai tragedi besar pembantaian enam juta Yahudi Eropa yang dilakukan Nazi-Jerman selama Perang Dunia II merupakan sebuah kebohongan yang sangat besar.
Ayah dari Mel Gibson, Hutton Gibson, mendukung sikap anaknya dan dengan berani menyatakan keyakinannya bahwa holocaust hanya sebuah mitos dan kedustaan yang tak layak untuk dipercayai sedikit pun. Mel bersama Hutton pun mengajak seluruh warga Amerika dan dunia untuk bisa bersikap kritis terhadap perjalanan sejarah dunia yang seluruhnya mereka yakini ada yang mendalanginya demi mencapai tujuan politik dan kekuasaannya atas seluruh bangsa di dunia.
Atas sikap bapak dan anak ini, berbagai kelompok Zionis Amerika secara rapi berupaya untuk mematikan karir dan kreativitas Mel Gibson. Industri perfilman Hollywood di mana jaringan Yahudi menguasai semua lini, dari tenaga efek lampu, pemain, penulis skenario, sutradara, hingga produser, akan berusaha ‘membunuh’ kreativitas Mel Gibson hingga lelaki ini bisa mengubah sikap dan keyakinannya.
Dalam tulisan kedua akan dipaparkan perjalanan kreativitas seorang Mel Gibson yang akhirnya membawanya menjadi seorang aktor dan sutradara terbaik Hollywood dan sandungan-sandungan yang sengaja ditebar oleh kelompok Zionis Amerika.(bersambung/RR)