Dia pun berusaha kabur menuju Kazakhstan untuk bertemu suami dan anak-anaknya. Dia berhasil menyelundup dan akhirnya bertemu keluarganya.
China Membantah
Namun kisahnya tak hanya sampai di situ. Setelah berkumpul dengan keluarganya, dia ditangkap intelijen Kazakhstan karena menyeberangi perbatasan secara ilegal dan dipenjara 9 bulan. Tiga kali dia mengajukan suaka, dan tiga kali ditolak. Namun setelah keluarganya menghubungi sejumlah biro media, lembaga internasional beraksi, dan dia diberikan suaka ke Swedia.
“Saya tak akan pernah melupakan kamp itu. Saya tidak bisa melupakan mata para tahanan, berharap saya bisa melakukan sesuatu untuk mereka. Mereka tak bersalah. Saya harus menceritakan kisah mereka, menceritakan kesuraman mereka, penderitaan mereka. Dunia harus mencari solusi agar saudara-saudaraku bisa hidup damai. Pemerintah demokratis harus melakukan semua yang mereka bisa untuk membuat China berhenti melakukan tindakan itu di Xinjiang,” jelasnya.
Dikonfirmasi terkait pengakuan Sauytbay, Kedutaan Besar China di Swedia menulis ke Haaretz membantah semua tuduhan tersebut.
“Kebohongan penuh dan serangan keji terhadap China,” tulisnya.
Pernyataan itu juga mengatakan Sauytbay tak pernah bekerja di pusat kejuruan dan pelatihan manapun di Xinjiang, dan tak pernah ditangkap sebelum meninggalkan China.
“Sayragul Sauytbay diduga melakukan penipuan kredit di China dengan hutang yang belum terbayar sekitar 400.000 RMB (sekitar USD 46.000,” kata pernyataan tersebut.
Kedubes China menulis, di Xinjiang dalam beberapa tahun terakhir, China menghadapi ancaman serius separatisme etnis, ekstremisme agama dan terorisme kekerasan. Pusat pelatihan dan vokasional dibangun secara sah untuk memberantas ekstremisme, bukan ‘kamp tahanan’.
“Sebagai dampak pembangunan pusat-pusat (pelatihan) itu, menurut orang China,” tidak ada insiden teroris di Xinjiang lebih dari tiga tahun. Pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan di Xinjiang telah mendapatkan dukungan dari semua kelompok etnis di Xinjiang dan komentar positif dari banyak negara di seluruh dunia,” tutupnya. [mdk]