Perang di Suriah kian sengit. Mujahidin tanpa persenjataan lengkap dan canggih, alhamdulillah, dengan bantuan Allah, mampu membuat gentar pasukan musuh.
Demikian dikatakan salah seorang tentara pembelot Basyar Asad yang tergabung dalam salah satu Katibah di Suriah saat melakukan dialog dengan Tim Media FIPS (Forum Indonesia Peduli Syam), Jumat (7/6/2013) malam.
“Tentara Asad itu berperang dengan persenjataan canggih dan lengkap dari Rusia. Kami tak punya itu. Tapi Kalimat Takbir Allahu Akbar itu luar biasa, membuat gentar tentara Asad,” ungkapnya.
Katibah yang 80 persen anggotanya merupakan tentara pembelot Basyar Asad ini mengungkapkan kekufuran dan kebiadaban rezim, di antaranya melarang shalat dan puasa. Jika ketahuan ada yang shalat atau puasa, termasuk pada bulan Ramadhan, maka pelakunya bakal disiksa bahkan dibunuh.
Fitnah pun disebar rezim Asad, di antaranya dikatakan bahwa ara tentara yang membelot itu mendapat bantuan dari Barat dan negara-negara Arab.
“Kami tidak menunggu bantuan dari barat, kami juga tak menanti bantuan dari Arab…Berita fitnah yang menyebut kami dapat bantuan dari Barat dan negara-negara Arab, itu tidak benar. Kami beriman kepada Allah. Allahlah yang menolong kami,” ujar salah seorang tentara yang telah bertaubat itu.
Ia menambahkan, persenjataan canggih yang mestinya mampu membunuh 1000-an Mujahidin dalam waktu singkat, tapi justru tak ada apa-apanya. Bahkan tentara Asad kini kian menyusut, lantaran banyaknya mereka yang tewas atas kehendak Allah lewat tangan-tangan Mujahidin. Allahu Akbar! (Tim Media FIPS)