Pembagian senjata dilakukan di Senayan. Suatu hari di IstanaBogor, Bung Karno menerima laporan pembagian senjata itu dari Brigjen Sabur, Komandan Resimen Cakrabirawa. Ikut mendengarkan laporan Sabur adalah Leimena, Kolonel Saelan, Komisaris Besar Sumirat, Mangil, dan Bambang Widjanarko.
Di kemudian hari diketahui, sesuai penuturan BambangWidjanarko dalam suatu pemeriksaan, Bung Karno tidak menyalahkan pembagian senjata itu. Bung Karno, katanya,pernah menyatakan seharusnya tenaga-tenaga revolusioner itudipersenjatai. Sisa-sisa senjata yang belum dibagikan tersimpan digudang TNI-AU Mampang. Jumlah senjata yang sudah datang dari RRC sebanyak 3.000 pucuk, tetapi baru sebagian yang dibagikan.
Sempat terjadi insiden tembak menembak antara mereka yangmenggunakan senjata RRC tersebut dengan pasukan Kostrad disekitar Senayan dan Hotel Indonesia.(B.Wiwoho:Nomer 2 dari 5, dikutip dari buku : Jenderal Yoga, Loyalis Di Balik Layar halaman 54 – 58).(kl/tsc)
Penulis: Bambang Wiwoho