Bung Karno sendiri semakin memantapkan langkahnya mempererat hubungan RI-China dengan mengirim sejumlah delegasi ke negara komunis itu. Pada bulan Juli, ia mengadakan pertemuan dengan PM Chou En Lai di Shanghai. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan perlunya penciptaan hubungan berporos Jakarta-Phnom Penh-Peking. Demikian pula rencana pemberianbantuan senjata bagi pembentukan Angkatan Kelima di Indonesiasebagaimana saran Menteri Luar Negeri China, Chen Yi tatkalaberkunjung ke Indonesia November 1964, akan segera dilaksanakan.
Selain pertemuan Bung Karno-Chou En Lai yang bersifat tertutup,diselenggarakan pula pertemuan besar antara pejabat kedua negara.Kunjungan Bung Karno, disertai antara lain Aidit, Ali Sastroamidjojo, Syaifuddin Zuhri, dan Kusumowidagdo.
Pembicaraan mengenai bantuan senjata tersebut ternyata dilanjutkan oleh misi Omar Dhani ke RRC. Misi juga memberitahukanpemerintah RRC mengenai rencana Indonesia membantu dua
pesawat MiG kepada Pakistan. Bantuan pesawat itu menguntungkan China karena berarti memperkuat Angkatan Udara Pakistan dalammenghadapi India, negara yang dianggap musuh RRC.
Misi Omar Dhani berhasil membawa pulang bantuan senjata. Sebuah pesawat Hercules milik AURI dan kapal laut Gunung Kerincidigunakan untuk mengangkut senjata dari RRC. Senjata itulah yangkemudian dibagi-bagikan kepada para anggota Pemuda Rakyat danGerakan Wanita Indonesia (Gerwani).